Asri Bersama? Ngapain?
Semangat Umi untuk merawat tanaman di rumah sepertinya naik turun. Apalagi kalau jadwal gowesnya padat merayap. Beberapa bunga andalan terpaksa hanya menerima siraman rutin saja. Tak ada sentuhan, tak ada belaian, sesekali Umi masih menyempatkan menyingkirkan beberapa helai daun jatuh yang sudah mulai membusuk.
Hanya itu. Saya tak berani menegur, biarkan Umi menyadarinya sendiri. Kita sudah membahas ini berkali-kali, sejak pertama kali ide memelihara bunga dilontarkan. Menjaga perasaan jauh lebih penting dibanding bunga. Lebay!
Kok umi jadi malas? Benar-benar tak punya waktu kah? Bukannya itu hobbynya umi? Apakah memelihara bunga sudah tidak menjadi trending lagi? Atau apakah karena pandemi sudah melandai?
Kemaren untuk yang kesekian kalinya saya bertugas ke Pontianak. Perjalanan ini menjadi istimewa bukan karena saya berkesempatan mendampingi mas Wahyu Yulianto Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat bertemu dengan Gubernur melainkan saya melihat kantor provinsi berubah semakin asri.
Dibanding kantor lain, bangunannya tergolong kolonial. Butuh revitalisasi sepertinya. Tapi di tengah keterbatasan itu para pegawai semangat untuk tampil beda.
Di setiap sudut ruangan yang lowong dibuat stage atau arena yang memancing fotografer amatir seperti saya mengabadikannya. Ada taman kecil penuh bunga. Sangat cocok buat selfie.
Bukan hanya menata bunga, kebersihan ruangan juga menjadi perhatian. Untaian kabel komputer dan printer yang biasa menjalar ke mana-mana dan merusak pemandangan, dibalut dengan lakban. Rak buku tertata rapi. Di beberapa dinding ada quote-quote penyemangat. Simple tapi mengena.
Saya kepo. Naluri reportase saya naik ke ubun-ubun. Nggak mungkin dong semua perubahan ini karena diperintah atau instruksi saja. Bisa saja itu malah kontra produktif. Seorang pegawai memberanikan untuk bicara.
Kami terpacu karena ada kompetisi pak, jelasnya. Setiap bulan dilakukan penilaian. Sang juara akan mendapat piagam yang ditempel di dinding.
Selembar kertas ukuran A4 tadi dipajang dan dilihat setiap hari oleh pegawai bidang itu. Ketika yang terlihat tulisan juara 2 maka mereka berusaha membuat inovasi baru yang berpotensi menjadikan mereka juara 1 kembali. Begitu seterusnya. Antusias sekali.
Kompetisi sajakah jawaban semuanya? Tidak juga. Efek dari ruangan bersih dan rapi serta asri itu adalah semangat. Muncul aura positif. Saya yang jadi tamu saja merasakan kesan kuat itu.
Jenuh seharian melihat laptop bisa dikalahkan dengan sejenak menatap sang bunga. Perasaan dan fikiran berubah menjadi segar kembali. Itulah yang saya rasakan.
Saya tak sabar mengisahkan cerita ini ke Umi. Mana tau semangat Umi bangkit lagi merawat tanamannya. Saya janji akan membantu Umi, dan saya berencana akan mengubah ruangan kantor menjadi asri. Semoga teman-teman baik saya mendukung ide ini. Simple tapi tak mudah dikerjakan. Mari satukan hati. Mari asri bersama.
Comments
Post a Comment